Sabtu, 21 Januari 2017

Kajian Fiqih Ikhtiyarot dari kitab Zadul Ma'ad : BAB MENGUSAP DI ATAS KHUF




BAB MENGUSAP DI ATAS KHUF

Telah shahih dari Nabi saw bahwa beliau mengusap di atas khuf dalam keadaan mukim dan safar. Tidak dinasakh (dihapus) sampai beliau wafat. Beliau memberi waktu bagi yang mukim satu hari satu malam dan bagi yang safar tiga hari tiga malam dalam beberapa hadits hasan dan shahih. Beliau mengusap bagian atas khuf, tidak shahih bahwa beliau mengusap bagian bawahnya, kecuali hal itu ada dalam hadits yang munqothi' (terputus sanadnya). Dan hadits-hadits yang shahih menunjukkan kebalikannya. 

Beliau mengusap di atas dua kaos kaki dan dua sandal (yang menutupi mata kaki). Beliau mengusap di atas sorban secara khusus, atau bersama dengan ubun-ubun. Hal itu telah tetap dari Nabi saw berupa perbuatan dan perintah dalam beberapa hadits. Tetapi dalam permasalahan tertentu dimungkinkan hal itu khusus dilakukan dalam kondisi membutuhkan dan mendesak, dimungkinkan pula berlaku secara umum seperti halnya dua khuf, dan ini pendapat yang lebih kuat, wallahu A'lam.
Beliau tidak memaksakan diri untuk berlawanan dengan kondisi kaki pada saat bersuci. Jika beliau sedang mengenakan dua khuf, beliau mengusap di atasnya tanpa melepaskannya, dan jika beliau tidak mengenakannya, beliau mencuci kakinya, beliau tidak memakai khuf semata-mata agar bisa mengusap di atasnya. Inilah pendapat yang paling adil dalam permasalahan keafdholan dari mengusap dan mencuci. Hal ini dinyatakan oleh Syekh kami (Ibnu Taimiyyah). Wallohu A'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar