Minggu, 22 September 2019

Dauroh Siroh Nabawiyyah Sesi 5

Dauroh Siroh Nabawiyyah Sesi 5

Ahad, 22 September 2019 pukul 10 pagi sd dzuhur.

Alhamdulillah kembali dilaksanakan dauroh siroh nabawiyyah sesi ke 5. Dalam sesi ini dibahas tahun kedua Hijriyyah.

Tahun ini adalah permulaan kaum muslimin melakukan perang besar melawan kaum kafir quraisy dan meraih kemenangan.

Kaum kafir quraisy terus menteror dan mengancam muslimin di Madinah bahkan merampas harta mereka di Mekkah. Maka muslimin membalasnya. Dimulailah jihad di jalan Allah, demi menegakkan kalimat Allah, agar kezhaliman itu bisa dihentikan, dan tegaknya agama Allah di muka bumi, dengan strategi perang yang matang, tentu dengan giroh keimanan yang kuat dan doa yang terus dipanjatkan.

Jalur perdagangan kafir quraisy dari Mekkah ke Syam yang melewati Madinah adalah kesempatan emas untuk dihadang. Maka ghozwah abwa/waddan, buwath, dan dzul usyairoh dilakukan untuk itu. Yang terakhir itulah yang bersambung menjadi perang Badar Kubro. Karena perang Badar itu awalnya hanya sebatas untuk menghadang kepulangan kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sufyan setelah sekitar tiga bulan mereka berdagang sejak keberangkatan mereka yang tidak berhasil di hadang di dzul usyairoh tersebut.

Setelah turun perintah Allah untuk berperang di bulan Sya'ban 2 H, di bulan Ramadhan meletuslah perang badar. Tidak semua sahabat ikut. Jumlahnya hanya 313 orang. Dengan formasi pasukan yang sangat rapih. Abu Sufyan kembali lolos dari hadangan. Tetapi Abu Jahal di puncak kemarahannya tetap ingin menghabisi muslimin. Tapi justru di situlah akhir kisahnya, akhir kejahiliyahannya.

Muslimin beroleh kemenangan atas pertolongan Allah, yang dibarengi dengan keimanan yang kuat, kesabaran, semangat berjuang dan doa yang terus dipanjatkan. Hingga Allah mengabulkan dengan diturunkannya ribuan malaikat membabat tubuh-tubuh kafir dan zalim itu. Meski jumlah kafirin lebih banyak sekitar 1000 orang.

Para dedengkot kejahiliyahan itu mati di tahun ini, abu jahal, abu lahab, umayyah bin kholaf, nadhr bin haris, uqbah bin abi mu'aith, utbah bin rabi'ah, syaibah bin rabi'ah, walid bin utbah, dsb. Mereka mati dalam keadaan terhina di puncak kebengisan mereka.

Inilah bukti kekuatan muslimin. Yang membuat sebagian musyrikin madinah dan yahudi pura-pura masuk Islam dan menjadi munafik. Namun orang-orang yahudi malah menantang. Pionir pengkhianatan mereka adalah Bani Qainuqo, yang kemudian berhasil diusir, karena mereka melecehkan kehormatan seorang muslimah di pasar mereka.

Kehidupan Rasulullah saw dan para sahabat sejak tahun 2 H dipenuhi berbagai perang menandakan jihad dan perjuangan mereka yang luar biasa. Terlebih ini tahun awal melakukan perlawanan melawan musuh. Ghozbah abwa/waddan, buwath, safawan, dzul usyairoh, sariyah ke nakhlah, ghozwah badar kubro, bani salim, bani qainuqo dan sawiq adalah deretan perjuangan di tahun ini. Meski di tahun inilah awal syariat shaum ramadhan, zakat fitri dan rinciannya dan shalat idul fitri, juga perpindahan kiblat. Ada kebahagiaan luar biasa di saat merayakan kemanangan di 'idul fitri tersebut.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar