Judul : Muthala’ah, Al-Qashash wa ats-tsaqofat
al-islamiyyah, limaharoti fahmi al-maqru wa at-ta’bir ‘anil fahmi” (Muthala’ah,
Kisah-kisah dan wawasan Keislaman, untuk kemahiran memahami teks bacaan dan
mengungkapkan pemahaman)
Penulis : Muhammad Atim
Jumlah Halaman : 40
Bahasa bukan hanya tentang “kata-kata yang disusun untuk
mengungkapkan maksud yang ada di dalam diri”, lebih dari itu suatu bahasa
menyimpan keunikan peradabannya dari manusia yang terlibat di dalam bahasa
tersebut. Bahasa Arab, perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari Islam, para
ulama Islam-lah yang telah mengembangkan dan menjaga keaslian bahasa Arab. Maka,
bahasa Arab itu sangat kental dengan peradaban Islam.
Dengan demikian, seseorang yang belajar bahasa Arab mesti
lebih menghayati dzauq (cita rasa) bahasa Arab dengan menghayati latar
peradabannya yang tertuang diantaranya di dalam kisah-kisah, tsaqofah (wawasan)
dan kebudayaannya.
Inilah peran penting pelajaran “Muthala’ah” yang mesti
diajarkan di dalam pembelajaran bahasa Arab, yang berisis teks-teks kisah dan
tsaqofah Islam.
Di dalam buku yang saya susun ini, “Muthala’ah,
Al-Qashash wa ats-tsaqofat al-islamiyyah, limaharoti fahmi al-maqru wa at-ta’bir
‘anil fahmi” (Muthala’ah, Kisah-kisah dan wawasan Keislaman, untuk
kemahiran memahami teks bacaan dan mengungkapkan pemahaman), saya berusaha
memilih tema-tema penting di dalam peradaban Islam yang dimulai dari
kisah-kisah sederhana, populer dan menyentuh, wawasan-wawasan tentang realitas
kehidupan, khazanah keilmuan dan peradaban, yang tersebar di dalam buku-buku populer
pengajaran bahasa Arab. Melalui teks-teks tersebut, yang diajarkan dengan
pengajaran yang “hidup” hingga pelajar dapat menghayati dan menjiwainya, ketika
itulah seorang pelajar dapat merasakan cita rasa bahasa Arab.
Di dalam buku ini terdapat 30 teks bacaan yang dibagi
kepada tiga mustawa (level), jika dalam satu mustawa terdapat dua semester,
maka satu semesternya pelajar hanya mempelajari 5 teks bacaan. Ini porsi yang
cukup dalam pengajaran, karena di dalam mengajarkannya pelajar harus
benar-benar memahami isi teks dan kata-kata yang ada di dalamnya, menghayati
dan menjiwainya dengan menghapalkan dan menceritakan atau menyampaikannya
kembali tanpa melihat teks. Di dalam menghapalkan, hendaklah diiringi dengan
gerakan dan ekspresi-ekspresi yang sesuai. Untuk pendalaman isi, selanjutnya
pelajar juga diberikan tanya jawab dan diskusi berkenaan dengan tema yang
dibahas.
Di mustawa awal (pertama) berisi : Umar menguji
pengembala, pengembala dan penduduk kampung, hakim dan petani, Sulaiman bin
Abdul Malik dan seorang Arab badui, Bilal bin Rabbah, bagaimana masuk Islamnya
Umar, Sa’id bin Amir, telatah manusia, tersebarnya Islam dan Palestina
Di mustawa tsani (kedua) berisi : Allah mengetahui, itsar
(mendahulukan orang lain), kebaikan Umar, sesuatu yang tidak dilihat oleh kedua
mata, malam dan siang, air, olah jiwa dan olah raga, Ibrahim dan kaumnya, Musa
dan Fir’aun, dan Sulaiman dan Bilqis.
Di mustawa tsalits (ketiga) berisi : Yusuf ‘alaihissalam,
Isa ‘alaihis salam, tetangga Abu Hanifah, kenapa Brown masuk Islam, lidah,
kesehatan dan makanan, tinggalkan kegalauan, ilmu yang bermanfaat, peradaban
Islam, dan bacalah.
Dengan pembelajaran melalui buku Muthala’ah ini,
diharapkan pelajar dapat menghayati cita rasa bahasa Arab dan peradaban Islam,
sebagai pembuka dan dorongan untuk lebih mendalaminya lagi dengan mengkaji dan
menela’ah kitab-kitab yang telah diwariskan oleh para ulama.
Berapa harganya Ustadz?
BalasHapus