Minggu, 26 Desember 2021

Mengenal Ilmu Suluk (1)

 


Oleh : Muhammad Atim

 Untuk mengenal ilmu Suluk, berikut ini saya kemukakan 10 muqaddimah ilmu Suluk. Di bagian pertama ini saya akan membahas : nama, definisi, maudhu (objek ilmu), istimdad (ilmu lain yang menjadi sumber penyusunannya) dan nisbat (hubungan dengan ilmu lain). Sisanya insya Allah di bagian berikutnya.

Nama

Ilmu ini memiliki beberapa nama yang disebut oleh para ulama, yaitu ilmu Suluk, ilmu Tasawuf, Ilmu Akhlaq, ilmu Tazkiyatun Nafs dan ilmu Tarbiyatun Nafs.

 Apapun nama yang digunakan, ia adalah sebuah istilah untuk menyebut suatu bidang ilmu dari ilmu-ilmu syar'i yang dikembangkan oleh para ulama sebagaimana ilmu-ilmu syar'i lain seperti aqidah, fiqih, tafsir, hadits, dll.

 

Definisi

Nama-nama ilmu ini dapat kita definisikan secara bahasa terlebih dahulu.

Suluk (سلوك) adalah bentuk mashdar dari kata salaka yasluku yang berarti menempuh suatu jalan. Dinamakan seperti ini karena ilmu ini merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai keridhoan Allah.

Tasawuf (تصوف) berasal dari kata shuf yang berarti kain wol. Dinamakan seperti ini karena ia adalah simbol dari pakaian kesederhanaan yang dipakai oleh orang-orang yang zuhud pada masa awal Islam. Zuhud adalah salah satu pembahasan ilmu Tasawuf.

Akhlaq bentuk jama dari khuluq. Yaitu bermakna :

الخُلُقُ عِبَارَةٌ عَنْ هَيْئَةٍ فِي النَّفْسِ رَاسِخَةٌ عَنْهَا تَصْدُرُ الْأَفْعَالُ بِسُهُوْلَةٍ وَيُسْرٍ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ إِلَى فِكْرٍ وَرَوِيَّةٍ

"Akhlak adalah satu ungkapan tentang kondisi dalam jiwa yang melekat, yang lahir darinya perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa perlu kepada pemikiran dan pertimbangan" (Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, hal. 934).

Dinamakan seperti ini karena akhlaq adalah wilayah pembahasannya, yaitu amal-amal hati yang kemudian menjadi sifat yang melekat.

Tazkiyah bentuk mashdar dari kata zakka yuzakki yang berarti mensucikan. Dan an-nafs berarti jiwa/diri. Karena dengan ilmu ini seseorang dapat melakukan proses pensucian dirinya.

Tarbiyah bentuk mashdar dari robba yurobbi berarti mendidik. Dan an-nafs : jiwa/diri. Karena dengan ilmu ini seseorang dapat berproses melakukan pendidikan terhadap dirinya.

Adapun secara istilah, banyak definisi yang disebutkan oleh para ulama. Misalnya dalam kitab Hilyatul Auliya karya Abu Nu'aim Al-Asfahani mengemukakan ribuan definisi ilmu tasawuf dari para ulama. Perbedaan definisi tersebut adalah lahir dari perspektif masing-masing ulama tergantung pada maqom (suatu kondisi pensucian jiwa) yang lebih didalami oleh ulama tersebut. Namun, secara umum ilmu ini dapat didefinisikan dengan :

العِلْمُ الَّذِي تُدْرَسُ فِيْهِ تَرْبِيَةُ النُّفُوْسِ، وَتُعْرَفُ فِيْهِ غَوَائِلُهَا، وَأَمْرَاضُ الْقُلُوْبِ وَدَوَاؤُهَا، وَالْفِتَنُ الْبَاطِنِيَّةُ وَالتَّتَرُّسُ مِنْهَا

"Ilmu yang di dalamnya dipelajari tentang pendidikan jiwa, diketahui tentang penyimpangan-penyimpangannya, penyakit hati dan obatnya, ujian-ujian kebatinan dan yang dapat membentengi darinya". (Definisi ini dikemukakan oleh Syekh Muhammad Hasad Ad-Dedew hafizhahullah dalam muhadarah beliau tentang ilmu Suluk).

 

Maudhu (objek ilmu)

Objek kajian dari ilmu Suluk ini adalah amal-amal hati, atau jiwa manusia dari segi mensucikannya dari kotoran-kotoran.

 

Istimdad (ilmu lain yang menjadi sumber penyusunannya)

Ilmu ini diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah, juga dari pengalaman orang-orang shaleh dalam usaha pensucian diri.

 

Nisbat (hubungan dengan ilmu lain)

Ilmu Suluk termasuk bagian dari ilmu syar’i, karena ia merupakan rincian dari rukun agama yang ketiga yaitu ihsan, sebagaimana ilmu aqidah adalah rincian dari rukun agama pertama yaitu iman dan ilmu fiqih rincian dari rukun agama kedua yaitu islam. Hubungan dengan ilmu-ilmu syar’i lain adalah umum-khusus dari segi tertentu (al-umum wal khusus wajhi), yaitu bahwa dalam ilmu suluk ada pembahasan ilmu lain, dan ada pula yang menjadi kekhususannya. Misalnya ada wilayah pembahasan yang sama antara ilmu suluk dan ilmu fiqih, misalnya tentang niat, adab-adab dalam ibadah dan ‘adah (kebiasaan sehari-hari), dll. Banyak wilayah pembahasan yang sama antara ilmu suluk dan ilmu fiqih. Hanya perbedaannya, ilmu suluk lebih melihat ke sisi amalan batinnya, sedangkan fiqih lebih melihat ke sisi amalan fisiknya. Yang menjadi kekhususan bagi ilmu suluk misalnya pembahasan tentang penyakit-penyakit hati dan obatnya.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar