Senin, 16 September 2019

Dauroh Siroh Nabawiyyah Sesi 4


Ahad, 15 September 2019

Di Masjid Al-Hidayah, Perumahan Cipageran Asri, Cimahi Utara, Kota Cimahi Jawa Barat

Ketika penduduk Yatsrib telah siap dengan segenap jiwa raga menerima kedatangan Rasulullah saw dan para sahabat untuk hijrah, sebagaimana itu diantara butir bai'at Aqabah kedua, maka hijrahlah Rasulullah saw dan para sahabat.

Rasulullah saw menyuruh para sahabat untuk berangkat lebih dulu, karena beliau lebih mendahulukan keselamatan para sahabatnya. Maka setelah bai'at Aqabah itu para sahabat secara beruntun dan sembunyi-sembunyi berangkat hijrah. Bahkan ada sahabat yang lebih dulu hijrah sebelum bai'at Aqabah kedua, yaitu Abu Salamah. Setelah dua bulan lebih, tak tersisa lagi sahabat di Mekkah kecuali Rasulullah saw beserta keluarga, Abu Bakar dan keluarga, Ali dan para sahabat yang ditahan.

Hijrah adalah tantangan yang butuh perjuangan dan pengorbanan. Seperti Suhaib bin Sinan Ar-Rumi yang meninggalkan seluruh hartanya. Begitupun sahabat lainnya, yanh meninggalkan harta dan keluarga, bahkan harta mereka dirampas. Umar bin Khattab dengan keberaniannya menantang orang kafir yang mau menghalanginya, tapi tak ada satupun yang berani. Iyas bin Abi Rabah yang menemani Umar kembali dipasung tak jadi hijrah karena ditipu oleh Abu Jahal.

Sementara Rasulullah saw sedang berada dalam ancaman. Orang kafir bersepakat membunuh beliau dengan tebasan pedang sebelas orang dari setiap kabilah.

Kamis, 26 Shafar 1 H, orang kafir bermusyawarah. Malam harinya 27 Shafar mereka mengepung rumah beliau. Beliau keluar tanpa mereka lihat dan menyuruh Ali untuk tidur di tempat beliau, mereka terkecoh. Beliau bertemu Abu Bakar lalu menuju gua Tsur. Ali diamanahi oleh beliau untuk menyampaikan amanah mengembalikan barang titipan orang Quraisy kepada pemiliknya.

Tiga malam (27-29) berada di gua Tsur dengan peran Abu Bakar dan keluarganya. Melindungi beliau di dalam gua, mencari informasi oleh Abdullah bin Abi Bakar, menyiapkan makanan oleh Asma binti Abi Bakar, mengembalakan kambing untuk diperah susunya dan menghilangkan jejak kaki Abdullah oleh Amir bin Fuhairah pembantu Abu Bakar, menyiapkan dua unta terbaik dan penunjuk jalan.

Seminggu perjalanan ke Yatsrib (1-8) Rabi'ul Awwal. Banyak kisah di perjalanan. Tiba di Quba, dibangunlah masjid pertama dalam Islam. Setelah empat hari di Quba, 12 Rabi'ul Awwal menuju penduduk Yatsrib. Sejak itulah nama Yatsrib (yang berarti mencela) diubah menjadi Madinatur Rasul (kota Rasul) yang disingkat menjadi Madinah.

Tahun 1 H adalah masa pendirian dan peletakan dasar-dasar negara Islam. Beliau melakukan :

-membangun masjid Nabawi sebagai pusat kegiatan
-mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar
-membuat piagam Madinah yang berisi perja jian dengan sesama muslim dan pihak Yahudi Madinah
-membangun pasar khusus muslimin sebagai kekuatan ekonomi
-menyiapkan strategi perang
-melaksanakan syariat-syariat awal

Periode Madinah secara umum adalah pelaksanaan berbagai syariat dan sistem Islam. Kita akan tercengang melihat hebatnya amal yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabat di periode Madinah ini. Tapi kita akan paham, bangunan amal yang kokoh dan menjulang tinggi itu, oleh sebab pondasi keimanan dan karakter yang kuat yang sudah ditanamkan selama periode Mekkah.

Uraian yang disambung visualisasi film Umar. Semoga menambah kepahaman kita kepada perjalanan hidup yang mulia ini, dan menjadi bukti kecintaan dan tekad kuat kita mengikuti jejak langkah sunnah beliau. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.

Yang selalu faqir ilmu, Muhammad Atim.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar