Selasa, 04 Mei 2021

Sentuhan Kebahasaan Al-Qur'an



Jika kita belajar bahasa Arab hanya untuk sebatas pandai bahasa Arab, tentu tidak ada nilai lebihnya. Tetapi jika belajar bahasa Arab adalah untuk memahami Islam secara lebih mendalam, maka inilah yang akan Allah beri pahala atas jerih payah dalam belajar bahasa Arab. Karena nilai amal itu tergantung niatnya. Karena Islam ini tidak dapat dipisahkan dari bahasa Arab. Bahasa Arab adalah bahasa Islam, bahasa Al-Qur'an, bahasa hadits, bahasa yang seharusnya menjadi darah daging umat Islam.

Allah telah menjamin keaslian Al-Qur'an, tak pernah akan mengalami perubahan, artinya sekaligus menjamin keaslian bahasanya yaitu bahasa Arab. Allah tidak ingin membiarkan hamba-hambaNya dalam kesesatan. Untuk itu, melalui Al-Qur'an (tentu dibarengi dengan Sunnah) Allah selalu memberikan petunjuk. Bahkan petunjuk-Nya itu tak akan pernah habis digali, untuk kemaslahatan manusia bahkan semesta alam, kapanpun dan dimana pun. Hanya saja, kedalaman petunjuk itu sangat ditentukan dengan pemahaman terhadap bahasa Arab. Jadi, semakin orang paham terhadap ilmu-ilmu bahasa Arab, maka akan semakin dalam pemahamannya terhadap Al-Qur'an (tentu dibarengi dengan ilmu tafsirnya secara komprehensif, serta kaidah-kaidah menyeluruh [kulliyyat] syari'ah).

Dengan bahasa Arab, seseorang mampu menjadi semakin akrab dengan Al-Qur'an. Setiap kata yang terlantunkan dapat dipahami maknanya. Lebih jauh, ia akan paham maksud-maksudnya, bahkan rahasia-rahasianya. Paham, Allah sedang berbicara apa kepadanya. Merasakan nikmat dan indahnya, Allah sedang memberikan petunjuk kepada jalan yang terbaik, mencurahkan butir-butir rahmat-Nya.

Sebaliknya, orang yang belum paham bahasa Arab, tentu akan selalu ada jarak dengan Al-Qur'an. Ia selalu membutuhkan bahasa terjemah untuk memahaminya. Sedangkan bahasa terjemahan itu sendiri tidak akan mampu mewakili dan menggantikan kedalaman dan ketelitian bahasa asli Al-Qur'an.

Ilmu mufrodat (kosa kata) beserta furuq lughawiyyahnya, ilmu Tashrif, ilmu Nahwu, ilmu Balaghah, serta ilmu-ilmu bahasa Arab lainnya, akan sangat sayang jika tidak digunakan untuk menggali dan menyingkap petunjuk dan kemu'jizatan Al-Qur'an. Untuk itulah, belajar bahasa Arab harus dilanjutkan dengan usaha menggali dan menyingkap petunjuk dan kemukjizatan Al-Qur'an, serta memahami Islam lebih mendalam.

Sebagai suatu usaha dari saya bersama team di Markaz 'Arobiyyah & Ilmu Syar'i (MAISY), setelah peserta didik mempelajari ilmu-ilmu bahasa Arab, selain praktek dalam membaca dan memahami kitab Arab gundul, juga diarahkan untuk menggali dan menyingkap petunjuk dan kemukjizatan Al-Qur'an melalui program kajian Sentuhan Kebahasaan Al-Qur'an. Alhamdulillah sudah menamatkan surat Al-Fatihah, dan mulai masuk ke Juz 'Amma, surat An-Naba. Kajian ini tentu saja merujuk kepada kitab-kitab tafsir, terutama yang secara lebih mendalam mengkaji analisis kebahasaannya, seperti At-Tashil li 'Ulum At-Tanzil Ibnu Juzai, At-Tahrir wat Tanwir Ibnu Asyur, Al-Bahrul Muhith Ibnu Hisyam, Mafatihul Ghaib Ar-Razi, dan yang lainnya. Berikut ini link video kajiannya, semoga bermanfaat.

https://youtube.com/playlist?list=PLfS6PEzQPXtksgn4vEgNgHr7Bk50D5Dj9

Jadi, apalagi yang menghalangi kita untuk belajar bahasa Arab dan menyelami keindahan bahasa Al-Qur'an?

✍ Muhammad Atim

Ikuti channel telegram :
t.me/butirpencerahan
t.me/maisy_institute

Group WA
https://chat.whatsapp.com/CUXTLOaU4Q14mPdualdt87

Tidak ada komentar:

Posting Komentar