Minggu, 26 Juli 2020

Ilmu Ushul Tafsir




Sebelum masuk mengkaji ilmu Tafsir Al-Qur'an, sebagai ilmu yang sangat luas, tak pernah habis digali di setiap zaman, keajaibannya tidak pernah berhenti, berisi lautan ilmu, yang mampu menjawab segala permasalahan, keresahan, kebimbangan dan kerumitan hidup manusia, seyogyianya hendaklah mempelajari terlebih dahulu yang disebut dengan ilmu Ushul Tafsir. Berisi pemahaman menyeluruh tentang isi Al-Qur'an. Memang hampir sama dengan ilmu Ulumul Qur'an, tetapi Ushul Tafsir lebih difokuskan kepada yang berkaitan dengan penafsiran Al-Qur'an, karena ilmu Ulumul Qur'an juga sangat luas cakupannya.

Ilmu Ushul Tafsir ini rujukannya adalah muqaddimah-muqaddimah yang ditulis oleh para ulama yang menulis tafsir dalam kitab mereka. Tentu yang dimaksud adalah muqaddimah ilmu, bukan muqaddimah kitab. Karena muqaddimah kitab adalah semacam pengantar lahirnya kitab tersebut.
Ada banyak kitab tafsir yang memuat muqaddimah ilmu Ushul Tafsir, dari yang ringkas hingga yang tebal. Biasanya disesuaikan dengan muatan tafsirnya sendiri. Yang cocok untuk dijadikan panduan tentu saja yang ringkas. Dalam hal ini yang direkomendasikan adalah Muqaddimah Ibnu Juzai Al-Kalbi Al-Gharnathi dalam Tafsirnya At-Tashil li 'Ulum At-Tanzil. Selain kitab tafsirnya cocok dijadikan panduan pembelajaran tafsir, karena ringkas namun berusaha menuangkan dan merangkum tafsir dari berbagai tinjauan disiplin ilmu (fann), muqaddimahnya pun layak untuk dijadikan panduan dalam ilmu Ushul Tafsir. Muqaddimahnya berisi dua muqaddimah. Yang pertama berisi 12 bab sebagai ushul tafsir. Dan yang kedua berisi kamus kosa kata yang sering muncul di dalam Al-Qur'an, sebagai bagian dari ilmu Gharibul Qur'an.

Adapun muqaddimah yang cukup panjang lebar dalam kitab tafsir lain, bisa dijadikan sebagai bahan muthala'ah. Yang rekomended misalnya muqaddimah tafsir Al-Qurthubi dan Ibnu Asyur dalam kitab tafsirnya At-Tahrir wat Tanwir yang berisi 10 muqaddimah. Juga muqaddimah tafsir Ibnu Katsir, yang intisarinya sama dengan Ushul Tafsir yang ditulis oleh Ibnu Taimiyyah. Karena memang ia muridnya Ibnu Taimiyyah, ia menulis tafsir sesuai dengan manhaj yang ditulis oleh gurunya, meskipun Ibnu Taimiyyah tidak menulis kitab tafsir secara khusus dan lengkap, tetapi hanya potongan-potongan saja, yang kini dikumpulkan dan diberinama Tafsirot Ibnu Taimiyyah.

Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk membahas ilmu Ushul Tafsir ini dari kitab At-Tashil li 'Ulum At-Tanzil bersama para sahabat yang setia mengikuti, khususnya para peserta yang telah atau sedang mengikuti program praktek baca kitab. Saat ini telah sampai di pertemuan ke-8 di bab kedua dan ketiga dari muqaddimah pertama tentang Makiyyah dan Madaniyyah serta isi kandungan Al-Qur'an.

Membahas kedua tema ini sangat penting. Agar dipahami tujuan dan maksud-maksud dari suatu ayat Al-Qur'an. Karena makiyyah dan madaniyyah itu memiliki kekhasan tersendiri. Lalu apa saja intisari yang terkandung di dalam Al-Qur'an jika diringkas dan diklasifikasikan. Yang pada intinya keseluruhan isi Al-Qur'an adalah petunjuk bagi manusia. Dan juga sebagai kurikulum pendidikan, yang mesti diterapkan dalam mendidik manusia.

(Muhammad Atim)

Uraiannya bisa disimak dalam kajian berikut ini :

Part 1

https://youtu.be/EYygqPpDU0Y

Part 2

https://youtu.be/oLm8U8ACVi0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar