Jumat, 30 September 2022

Kenikmatan Tidur & Malam Yang Menakjubkan



 َوَجَعَلۡنَا نَوۡمَكُمۡ سُبَاتًا (٩) وَجَعَلۡنَا ٱلَّیۡلَ لِبَاسًا (١٠)

“Dan Kami telah menjadikan tidur kalian sebagai pemotong dari aktifitas (istirahat). Dan Kami telah menjadikan malam sebagai pakaian.” (QS. An-Naba : 9-10).

Allah mengingatkan ni’mat yang dirasakan sehari-hari, yang bisa saja dilupakan dan dianggap sepele, yaitu tidur. Padahal kalau kita mau merenungkannya, niscaya menjadi bukti yang kuat akan keesaan Allah, karena hanya Dialah yang memberikan ni’mat tidur, Dia yang mengaturnya sebagai sistem hidup bagi manusia. Juga sebagai bukti bagi hari kebangkitan, bahwa tidur adalah saudara kandung dari kematian, kalau Allah mampu membuat manusia bangun kembali dari tidurnya, maka tidak sulit bagi-Nya untuk membangkitkan kembali setelah kematiannya.

Allah menyebutkan sifat yang menakjubkan dari tidur ini, yaitu sebagai pemotong dari segala aktifitas, atau istirahat.

Kata as-subat yang merupakan isim mashdar dari kata mashdar as-sabtu artinya  memotong. Maksudnya di sini adalah, “Kami telah menjadikan tidur untuk kalian sebagai pemotong dari pekerjaan fisik, dimana hal itu mesti didapatkan oleh badan”. Adapun diartikan dengan istirahat, ia sebagai tafsiran. Disebutkan subatan dalam ayat ini sangat tepat sekali, karena dalam ayat berikutnya akan diberikan muqobalah (kebalikan) darinya yaitu saat menyebutkan siang sebagai ma’asyan (untuk mencari penghidupan), ma’asyan adalah kebalikan dari subatan. Selain itu, ayat ini menunjukkan suatu sistem tidur yang sangat menakjubkan. Tidur sebagai istirahat dari lelahnya tubuh setelah bekerja dan beraktifitas, ia merupakan suatu pemberian Allah tanpa pilihan manusia, mengistirahatkan saraf-saraf yang bagian terintinya ada di otak, hingga ketika bangun dari tidur, saraf menjadi segar kembali untuk melakukan aktifitas berikutnya, dan begitu seterusnya. Hingga ketika seseorang begadang pun, setelahnya akan dikalahkan oleh rasa kantuk dan tidur, yang membuat tubuhnya beristirahat. Ini sebagai kelembutan dari Allah bagi manusia untuk mengatur dengan baik ketahanan tubuhnya.

Ketika disebutkan tidur sebagai istirahat, akan tergambar bagaimana kondisi tidur tersebut. Maka selanjutnya disebutkan waktu untuk tidur yaitu pada malam hari. Malam adalah waktu yang sangat cocok untuk tidur karena kondisinya yang gelap dan tenang. Malam juga merupakan sistem yang sangat menakubkan menunjukkan keesaan Allah dan kekhususan dalam penciptaan dan pengaturan-Nya. Ini juga untuk menggugurkan keyakinan orang-orang Majusi yang menganggap bahwa kegelapan adalah yang menciptakan keburukan sedangkan cahaya yang menciptakan kebaikan, sehingga mereka meyakini ada dua tuhan. Allahlah semata yang menciptakan cahaya dan kegelapan dan semuanya baik bagi manusia. Kegelapan di malam hari justeru sebuah karunia yang besar bagi manusia, agar mereka dapat beristirahat dengan nyaman.

Allah menyebutkan sifat yang menakjubkan dari penciptaan malam ini, yaitu sebagai pakaian.

Malam disebut sebagai libasan yang berarti pakaian, ini sebagai sebuah tasybih (perumpamaan). Malam diserupakan dengan pakaian karena memiliki sifat yang sama yaitu meliputi. Di bawah sifat meliputi ada tiga sifat lainnya yang menghubungkan keduanya, yaitu pertama, menutupi. Dengan kegelapannya, malam dapat menutupi penglihatan manusia sehingga mereka tidak leluasa untuk melakukan berbagai aktifitas, dan kondisi seperti itu mengarahkannya untuk beristirahat. Kedua, lembut bagi tubuh manusia. Seperti halnya pakaian, malam juga lembut bagi manusia sehingga membuatnya nyaman untuk tidur. Sehingga ada mufassir lain seperti Sa’id bin Jabir, Qotadah dan Suddi yang menafsirkan subatan sebagai sakanan (ketenangan). Ketiga, menjaga. Seperti halnya pakaian, malam dengan kegelapannya dapat menjaga manusia dari berbagai bahaya dan juga serangan musuh, dimana biasanya musuh tidak akan menyerang pada waktu malam. Jika malam tiba, mereka akan menunggu pagi hari untuk melakukan serangan. Termasuk juga menjaga tubuh manusia dari sengatan sinar matahari.


Wallahu A'lam

 (Muhammad Atim, Tafsir Sentuhan Al-Qur'an, Allamasat Al-Qur'aniyyah).

Maisy Institute
t.me/maisy_institute

Tidak ada komentar:

Posting Komentar