Kamis, 05 Juli 2018

Al-Qur'an dan Sunnah, sumber penuntun hidup masyarakat muslim


Tafsir Al-Hujurot 2

Ketika Abu Bakar dan Umar ra berselisih tentang siapa yang menjadi pemimpin Bani Tamim, dengan tidak menyerahkan urusan tersebut kepada Rasulullah saw, itu adalah suatu kesalahan karena terburu-buru memberi keputusan, sebelum Allah dan rasul-Nya yang memberi keputusan, diibaratkan seperti mendahului ataupun melangkahi Allah dan rasul-Nya. 

Maka turunlah ayat memberi teguran, sekaligus menjadi prinsip yang mesti dipegangteguh oleh masyarakat muslim,

"Wahai orang-orang beriman! Janganlah kalian mendahului Allah dan rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui" (QS. Al-Hujurot : 1)

Maka seluruh aspek kehidupan masyarakat muslim selalu dipimpin oleh petunjuk Allah dan rasul-Nya yang tertuang di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Tidak terburu-buru membuat keputusan, menetapkan hukum, berbicara, bertindak, mengambil pilihan, sebelum menggali terlebih dahulu petunjuknya dari kedua sumber tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh Mu'adz bin Jabal ra ketika diutus oleh Rasulullah saw menjadi hakim (qadhi) di Yaman. Rasulullah saw bertanya, "Dengan apa engkau menetapkan hukum"? Ia menjawab, "dengan kitab Allah". Beliau bertanya lagi, "jika tidak engkau temukan?" Ia menjawab, "dengan Sunnah Rasulullah saw" Beliau bertanya lagi, "jika tidak engkau temukan?" Ia menjawab, "aku akan berijtihad dengan pikiranku". Maka Rasulullah saw menepuk dadanya seraya berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufiq kepada utusannya utusan Allah, dengan apa yang membuat ridho utusan Allah (Rasulullah)." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah). 

Al-Qur'an dan Sunnah harus menjadi panglima bagi masyarakat muslim yang memberikan arahan dalam seluruh bidang kehidupannya. Baik dalam ibadah mahdoh, muamalah, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, budaya, militer, termasuk hukum yang diberlakukan, karena tidak ada satu keadaan pun kecuali ada hukum Allah yang berkaitan dengannya baik yang tampak jelas ataupun yang dapat disingkap melalui ijtihad para ulama, dan seluruh aktifitas apapun yang dilakukan oleh manusia di atas muka bumi ini.

Inilah prinsip masyarakat muslim yang sebenar-benarnya. Mereka tidak membanggakan diri dengan segudang ide dan ilmu pengetahuan hasil pemikiran mereka dengan mengesampingkan petunjuk Allah dan rasul-Nya. Akal mereka selalu digunakan untuk mentadaburi Al-Qur'an dan Sunnah, mengikuti petunjuk-petunjuk yang diraih dari keduanya, mengembangkan ide dan pemikiran semata-mata untuk berkhidmat pada keduanya, mengaplikasikan dan menegakkannya dalam kehidupan.

Wallahu A'lam.

(M. Atim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar