Jumat, 02 September 2016

Kajian Tafsir Tematik Per-Halaqoh

Al-Qur'an fungsinya bukan sekedar untuk dibaca, tetapi ia adalah petunjuk/huda.

Nah, bagaimana supaya ia menjadi petunjuk dalam hidup kita? Maka ia perlu digali petunjuknya.

Disebutkan dalam riwayat dari Abu Abdurrahman As-Sullami bahwa para sahabat mempelajari Al-Qur'an tidak melampaui sepuluh ayat sampai mereka dapat menggali ilmu dan amalnya. Mereka mengatakan, "Maka kami mempelajari Al-Qur'an, ilmunya dan amalnya secara sekaligus"

Ini adalah manhaj para sahabat dalam belajar Al-Qur'an, semestinya kita pun begitu.

Makna "tidak melampaui sepuluh ayat" itu dimungkinkan mereka mempelajari satu tema pembahasan. Karena, Al-Qur'an ini berisi halaqoh-halaqoh pembelajaran yg berisi tema-tema tertentu untuk menjawab semua permasalahan.

Dan memang, setiap permasalahan pasti ada jawabannya di Al-Qur'an, karena ia disifati dengan "tibyanan likulli syai'in" (menjelaskan segala sesuatu) dan "tafshila kulli syai'in" (merinci segala sesuatu).

Dengan mengkaji Al-Qur'an dalam suatu tema pembahasan sesuai dengan susunan halaqoh pembelajarannya, diharapkan kita dapat menggali petunjuk ilmu dan petunjuk amalnya. Sehingga Al-Qur'an betul-betul menjadi cahaya bagi kehidupan.

Yg dijadikan rujukan utama dalam kajian ini adalah,

1. Shofwatut Tafasir, sebagai pemahaman awal

2. Tafsir Ibnu Katsir, yg mewakili tafsir bil ma'tsur/birriwayah

3. Tafsir Ibnu Asyur, yg mewakili tafsir birro'yi/biddiroyah

4. Fi Zhilalil Qur'an, yg menyoroti Al-Qur'an dari sisi tarbiyahnya, dgn menghayati setiap halaqoh pembelajarannya, yg merasuk ke alam batin (dhomir) dengan racikan bahasa sastranya dan ke alam realita (waqi') dgn panduan siroh Nabi, sehingga dapat diketahui bagaimana generasi sahabat ditarbiyah oleh Al-Qur'an.


Ditambah dgn penggalian lebih lanjut trhdp pengamalan Rosululloh saw dalam hadits dan siroh, serta ilmu dan amal orang-orang sholeh berikutnya, ditambah pula dgn menyingkap sisi kemukjizatan ilmiahnya sperti yg ditulis oleh Dr. Zaghlul An-Najjar dlm kitabnya Tafsir Ayat Kauniyyah dan Dr. Abdud Daim Al-Kahil dlm websitenya kaheel7.com. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar