[Inspirasi Siroh]
Beliau lahir
di tengah keluarga Bani Hasyim, hari Senin pagi, 9 Robi’ul Awwal tahun
gajah. Bertepatan dengan 20 atau 22 April 571 M , namun ada juga yang
berpendapat tanggal 12 Rabi’ul Awwal. Beliau berasal dari suku Quraisy,
suku yang paling terhormat dan terpandang di tengah masyarakat Arab
ketika itu. Dari suku Quraisy tersebut, beliau berasal dari Bani Hasyim,
anak suku yang juga paling terhormat di tengah suku Quraisy.
Rasulullah saw dilahirkan dalam keadaan yatim, karena ayahnya
(Abdullah) telah meninggal ketika ibunya (Aminah) mengandungnya dalam
usia dua bulan.
Setelah melahirkannya, sang ibu segera membawa bayi tersebut kepada kakeknya, Abdul Muttalib. Betapa gembiranya sang kakek mendengar berita kelahiran cucunya. Lalu dibawanya bayi tersebut ke dalam Ka’bah, dia berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Anak tersebut kemudian diberi nama Muhammad, nama yang belum dikenal masyarakat Arab waktu itu. Lalu pada hari ketujuh setelah kelahiran, beliau dikhitan.
(Muhammad Atim, Ringkasan Sirah Nabawiyah, hal.5)
Allah SWT telah memilih manusia terbaik, untuk memperbaiki kerusakan di akhir zaman ini. Beliau telah meninggalkan jejak sunnahnya yang mesti kita ikuti.
Kelahirannya adalah cahaya terang benderang yang menerangi jagat raya. Kejahliyahan telah sirna dengan perjuangan da'wahnya. Seisi bumi pun diliputi dengan petunjuk dan rahmat.
Jika hari ini, bumi kembali diliputi kegelapan jahiliyah, saatnya sebagai penerus perjuangan beliau, kita hadirkan kembali cahaya itu. Karena ajaran yang dibawa oleh beliau adalah cahaya yang abadi untuk menerangi jagat.
Suatu ketika para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepada kami tentang dirimu”
Beliau menjawab, “Ya, aku adalah doa ayahku Ibrahim dan kabar gembira saudaraku Isa, ibuku saat hamil mengandungku melihat ada cahaya yang keluar darinya menerangi istana-istana Syam... " (HR. Ahmad, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, hal.79)
*****
Miliki buku Ringkasan Sirah Nabawiyyah, Butir-butir Perjalanan Hidup Rasulullah saw berisi POIN-POIN PENTING yang MUDAH untuk dipahami, diingat dan dihayati. Panduan dalam mempelajari perjalanan hidup beliau dan meneladaninya.
Harga 55rb (diskon menjadi 40rb)
WA 085320759353
Setelah melahirkannya, sang ibu segera membawa bayi tersebut kepada kakeknya, Abdul Muttalib. Betapa gembiranya sang kakek mendengar berita kelahiran cucunya. Lalu dibawanya bayi tersebut ke dalam Ka’bah, dia berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Anak tersebut kemudian diberi nama Muhammad, nama yang belum dikenal masyarakat Arab waktu itu. Lalu pada hari ketujuh setelah kelahiran, beliau dikhitan.
(Muhammad Atim, Ringkasan Sirah Nabawiyah, hal.5)
Allah SWT telah memilih manusia terbaik, untuk memperbaiki kerusakan di akhir zaman ini. Beliau telah meninggalkan jejak sunnahnya yang mesti kita ikuti.
Kelahirannya adalah cahaya terang benderang yang menerangi jagat raya. Kejahliyahan telah sirna dengan perjuangan da'wahnya. Seisi bumi pun diliputi dengan petunjuk dan rahmat.
Jika hari ini, bumi kembali diliputi kegelapan jahiliyah, saatnya sebagai penerus perjuangan beliau, kita hadirkan kembali cahaya itu. Karena ajaran yang dibawa oleh beliau adalah cahaya yang abadi untuk menerangi jagat.
Suatu ketika para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepada kami tentang dirimu”
Beliau menjawab, “Ya, aku adalah doa ayahku Ibrahim dan kabar gembira saudaraku Isa, ibuku saat hamil mengandungku melihat ada cahaya yang keluar darinya menerangi istana-istana Syam... " (HR. Ahmad, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, hal.79)
*****
Miliki buku Ringkasan Sirah Nabawiyyah, Butir-butir Perjalanan Hidup Rasulullah saw berisi POIN-POIN PENTING yang MUDAH untuk dipahami, diingat dan dihayati. Panduan dalam mempelajari perjalanan hidup beliau dan meneladaninya.
Harga 55rb (diskon menjadi 40rb)
WA 085320759353
Tidak ada komentar:
Posting Komentar