Ilmu-ilmu Syar’i Inti
Setiap malam Sabtu ba'da maghrib sd selesai
Pekan ke-1 : Tafsir (kajian tafsir dari berbagai tinjauan ilmu)
Pekan ke-2 : Fiqih (menggali rumusan fiqih dan pendalilannya)
Pekan ke-3 : Aqidah (menggali rumusan ulama dalam ilmu Aqidah)
Pekan ke-4 : Akhlaq (menggali rumusan ulama dalam ilmu Akhlaq/Suluq/Tasawuf)
Tempat :
Masjid Al-Aniah
Perumahan Bumi Sariwangi I, Desa Sariwangi, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Perumahan Bumi Sariwangi I, Desa Sariwangi, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Narahubung : 08985725899 (Faiz Amiruddin)
1. Tafsir (kajian tafsir dari berbagai tinjauan ilmu)
Kitab panduan yang digunakan At-Tashil li ‘Ulum At-Tanzil karya Ibnu
Juzai. Kitab ini meringkas tafsir dari berbagai tinjauan ilmu,
sebagaimana dikatakan oleh penulisnya sendiri. Sebagaimana kita ketahui,
madrasah ilmu Tafsir itu ada dua yaitu tafsir birriwayah dan tafsri
biddiroyah. Kita akan perdalam kajian tafsir birriwayahnya melalui kitab
tafsir Ibnu Katsir, dan tafsir biddiroyahnya melalui kitab At-Tahrir
wat Tanwir karya Ibnu Asyur. Secara lebih khusus, kajian ilmu
munasabahnya bisa kita perdalam dari kitab Nazhmud Duror fi Tanasubil
Ayat was Suwar karya Al-Biqai, dari segi ilmu Nahwunya bisa kita
perdalam kitab I’robul Qur’an karya An-Nuhas, dan dari segi ilmu tafsir
ahkamnya kita bisa perdalam dari kitab Al-Iklil fi istinbathit Tanzil
karya As-Suyuthi dan Ahkam Al-Qur’an karya Ibnul Arabi.
2. Fiqih (menggali rumusan fiqih dan pendalilannya)
Belajar fiqih yang sistematis adalah dengan fiqih madzhab. Kontruk
bangunan fiqihnya telah dibangun oleh banyak ulama selama berabad-abad.
Namun, belajar fiqih di dalam madzhab bukan berarti harus fanatik.
Banyak para ulama yang belajar dengan madzhab tertentu tetapi kemudian
mengambil pilihan-pilihan fiqih (ikhtiyarot) yang berbeda dari pendapat
madzhabnya setelah mereka mendalami dalil-dalilnya. Maka, kita akan
mulai mempelajari fiqih berangkat dari madzhab Syafi’i. Kitab yang akan
kita jadikan panduan adalah kitab Kifayatul Akhyar karya Al-Husaini
yang merupakan syarah dari matan Abi Syuja’, yang mengemukakan
dalil-dalil dan analisis terhadap berbagai pendapat di dalam madzhab
Syafi’i, sambil merujuk kepada kitab Al-Minhaj karya An-Nawawi yang
merupakan kitab mu’tamad dalam madzhab Syafi’i. Setelah itu kita perlu
lebih mendalami pemahaman terhadap dalil-dalilnya dan mempertimbangkan
ikhtiayrot dari ulama lain seperti Ibnu Hajar dalam Fathul Bari termasuk
shahih Bukharinya melalui fiqih imam Bukhari, Ash-Shan’ani dalam
Subulus Salam, Asy-Syaukani dalam Nailul Authar, serta Ibnul Qayyim
dalam Zadul Ma’ad misalnya dan juga Ibnu Taimiyyah dalam Majmu
Fatawanya, untuk memahami penerapan dalil dalam berbagai madzhab perlu
juga disertakan kitab Bidayatul Mujtahid sebagai kitab perbandingan
madzhab. Adapun pilihan fiqih pada akhirnya, dikembalikan kepada
pembelajar setelah melalui proses pembelajaran tersebut.
3. Aqidah (menggali rumusan ulama dalam ilmu Aqidah)
Ilmu Aqidah adalah penjabaran dari rukun iman. Ketika menjadi suatu
ilmu, tentu ada kaidah-kaidah dan permasalahannya. Dalam sebuah ilmu,
ada ushul (akar) dan ada pula furu (cabang). Dalam ilmu aqidah kita
perlu belajar mana yang termasuk ushul dan mana yang termasuk furu’.
Berkenaan dengan furu’ aqidah inilah muncul tiga madzhab ahlus sunnah
yang dikenal dalam sejarah, yaitu Atsari, Asy’ari dan Maturidi. Kita
perlu mempelajari bagaimana rumusan para ulama dari tiga madzhab Ahlus
Sunnah tersebut, yang kita gali langsung dari kitab-kitab intinya, yaitu
yang akan kita jadikan panduan Syarhus Sunnah Al-Barbahari (Atsari),
Ummul Barohin As-Sanusi (Asy’ari) dan Al-Aqoid An-Nasafiyah An-Nasafi
(Maturidi)
4. Akhlaq (menggali rumusan ulama dalam ilmu Akhlaq/Suluq/Tasawuf)
Ilmu Akhlaq/Suluq/Tasawuf adalah penjabaran dari rukun agama yang
ketiga yaitu Ihsan, ia berkenaan dengan amalan hati/batin. Istilah
tasawuf seringkali dipandang negatif karena memang banyaknya praktek
penyimpangan dari para pengamalnya. Padahal, dalam khazanah keilmuan
Islam, ia memiliki dasar yang kuat. Maka, kajian ini bertujuan
memurnikan kembali ilmu tasawuf yang digali dari Al-Qur’an dan Sunnah
serta praktek para salafush shaleh dalam mengamalkannya. Ilmu ini
sebenarnya sangat penting karena bertujuan untuk pensucian jiwa atau
pembersihan hati. Kita akan mulai belajar ilmu ini melalui kitab Shaidul Khatir karya Ibnul Jauzi, yang berisi renungan dan konsep
pensucian jiwa. Meski beliau banyak mengkritik para ahli tasawuf, tetapi
sebenarnya dalam banyak kitabnya beliau konsen dalam permasalahan ilmu
ini. Kemudian kaidah-kaidah intinya bisa kita pelajari melalui kitab
Qawa’id At-Tashawwuf karya Ahmad Zarruq, dan secara lebih sistematis dan
komprehensif kajian ilmu Tashawwuf ini bisa kita pelajari dari kitab
Madarijus Salikin karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dan juga kitab
Mukhtashar Minhajil Qashidin yang di-intisari-kan dari kitab Ihya
Ulumuddin Al-Ghazali. Selain teori, ilmu ini juga perlu ditopang dengan
praktek dari para Salafush-Shaleh dalam usaha pensucian jiwa, yang bisa
kita pelajari dari kitab Sifatush-Shafwah karya Ibnu Jauzi yang
di-intisari-kan dari kitab Hilyatul Auliya karya Abu Nu’aim
Al-Ashfahani.
Mari bergabung bersama kami baik sebagai
pendengar, pembelajar atau ikut sama-sama menyumbang ilmu dan
mendiskusikan ilmu-ilmu ini.
Muhammad Atim,
Markaz Ilmu Syar’i
Markaz Ilmu Syar’i
Apakah kajian ini live online?
BalasHapus