Selasa, 31 Desember 2019

Ngaji Kitab Rutin




Ilmu-ilmu Syar’i Inti

Setiap malam Sabtu ba'da maghrib sd selesai

Pekan ke-1 : Tafsir (kajian tafsir dari berbagai tinjauan ilmu)

Pekan ke-2 : Fiqih (menggali rumusan fiqih dan pendalilannya)

Pekan ke-3 : Aqidah (menggali rumusan ulama dalam ilmu Aqidah)

Pekan ke-4 : Akhlaq (menggali rumusan ulama dalam ilmu Akhlaq/Suluq/Tasawuf)

Tempat :

Masjid Al-Aniah
Perumahan Bumi Sariwangi I, Desa Sariwangi, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

Narahubung : 08985725899 (Faiz Amiruddin)

1. Tafsir (kajian tafsir dari berbagai tinjauan ilmu)
 
Kitab panduan yang digunakan At-Tashil li ‘Ulum At-Tanzil karya Ibnu Juzai. Kitab ini meringkas tafsir dari berbagai tinjauan ilmu, sebagaimana dikatakan oleh penulisnya sendiri. Sebagaimana kita ketahui, madrasah ilmu Tafsir itu ada dua yaitu tafsir birriwayah dan tafsri biddiroyah. Kita akan perdalam kajian tafsir birriwayahnya melalui kitab tafsir Ibnu Katsir, dan tafsir biddiroyahnya melalui kitab At-Tahrir wat Tanwir karya Ibnu Asyur. Secara lebih khusus, kajian ilmu munasabahnya bisa kita perdalam dari kitab Nazhmud Duror fi Tanasubil Ayat was Suwar karya Al-Biqai, dari segi ilmu Nahwunya bisa kita perdalam kitab I’robul Qur’an karya An-Nuhas, dan dari segi ilmu tafsir ahkamnya kita bisa perdalam dari kitab Al-Iklil fi istinbathit Tanzil karya As-Suyuthi dan Ahkam Al-Qur’an karya Ibnul Arabi.

2. Fiqih (menggali rumusan fiqih dan pendalilannya)

Belajar fiqih yang sistematis adalah dengan fiqih madzhab. Kontruk bangunan fiqihnya telah dibangun oleh banyak ulama selama berabad-abad. Namun, belajar fiqih di dalam madzhab bukan berarti harus fanatik. Banyak para ulama yang belajar dengan madzhab tertentu tetapi kemudian mengambil pilihan-pilihan fiqih (ikhtiyarot) yang berbeda dari pendapat madzhabnya setelah mereka mendalami dalil-dalilnya. Maka, kita akan mulai mempelajari fiqih berangkat dari madzhab Syafi’i. Kitab yang akan kita jadikan panduan adalah kitab Kifayatul Akhyar karya Al-Husaini yang merupakan syarah dari matan Abi Syuja’, yang mengemukakan dalil-dalil dan analisis terhadap berbagai pendapat di dalam madzhab Syafi’i, sambil merujuk kepada kitab Al-Minhaj karya An-Nawawi yang merupakan kitab mu’tamad dalam madzhab Syafi’i. Setelah itu kita perlu lebih mendalami pemahaman terhadap dalil-dalilnya dan mempertimbangkan ikhtiayrot dari ulama lain seperti Ibnu Hajar dalam Fathul Bari termasuk shahih Bukharinya melalui fiqih imam Bukhari, Ash-Shan’ani dalam Subulus Salam, Asy-Syaukani dalam Nailul Authar, serta Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad misalnya dan juga Ibnu Taimiyyah dalam Majmu Fatawanya, untuk memahami penerapan dalil dalam berbagai madzhab perlu juga disertakan kitab Bidayatul Mujtahid sebagai kitab perbandingan madzhab. Adapun pilihan fiqih pada akhirnya, dikembalikan kepada pembelajar setelah melalui proses pembelajaran tersebut.

3. Aqidah (menggali rumusan ulama dalam ilmu Aqidah)

Ilmu Aqidah adalah penjabaran dari rukun iman. Ketika menjadi suatu ilmu, tentu ada kaidah-kaidah dan permasalahannya. Dalam sebuah ilmu, ada ushul (akar) dan ada pula furu (cabang). Dalam ilmu aqidah kita perlu belajar mana yang termasuk ushul dan mana yang termasuk furu’. Berkenaan dengan furu’ aqidah inilah muncul tiga madzhab ahlus sunnah yang dikenal dalam sejarah, yaitu Atsari, Asy’ari dan Maturidi. Kita perlu mempelajari bagaimana rumusan para ulama dari tiga madzhab Ahlus Sunnah tersebut, yang kita gali langsung dari kitab-kitab intinya, yaitu yang akan kita jadikan panduan Syarhus Sunnah Al-Barbahari (Atsari), Ummul Barohin As-Sanusi (Asy’ari) dan Al-Aqoid An-Nasafiyah An-Nasafi (Maturidi)

4. Akhlaq (menggali rumusan ulama dalam ilmu Akhlaq/Suluq/Tasawuf)

Ilmu Akhlaq/Suluq/Tasawuf adalah penjabaran dari rukun agama yang ketiga yaitu Ihsan, ia berkenaan dengan amalan hati/batin. Istilah tasawuf seringkali dipandang negatif karena memang banyaknya praktek penyimpangan dari para pengamalnya. Padahal, dalam khazanah keilmuan Islam, ia memiliki dasar yang kuat. Maka, kajian ini bertujuan memurnikan kembali ilmu tasawuf yang digali dari Al-Qur’an dan Sunnah serta praktek para salafush shaleh dalam mengamalkannya. Ilmu ini sebenarnya sangat penting karena bertujuan untuk pensucian jiwa atau pembersihan hati. Kita akan mulai belajar ilmu ini melalui kitab Shaidul Khatir karya Ibnul Jauzi, yang berisi renungan dan konsep pensucian jiwa. Meski beliau banyak mengkritik para ahli tasawuf, tetapi sebenarnya dalam banyak kitabnya beliau konsen dalam permasalahan ilmu ini. Kemudian kaidah-kaidah intinya bisa kita pelajari melalui kitab Qawa’id At-Tashawwuf karya Ahmad Zarruq, dan secara lebih sistematis dan komprehensif kajian ilmu Tashawwuf ini bisa kita pelajari dari kitab Madarijus Salikin karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dan juga kitab Mukhtashar Minhajil Qashidin yang di-intisari-kan dari kitab Ihya Ulumuddin Al-Ghazali. Selain teori, ilmu ini juga perlu ditopang dengan praktek dari para Salafush-Shaleh dalam usaha pensucian jiwa, yang bisa kita pelajari dari kitab Sifatush-Shafwah karya Ibnu Jauzi yang di-intisari-kan dari kitab Hilyatul Auliya karya Abu Nu’aim Al-Ashfahani. 

Mari bergabung bersama kami baik sebagai pendengar, pembelajar atau ikut sama-sama menyumbang ilmu dan mendiskusikan ilmu-ilmu ini.

Muhammad Atim,
Markaz Ilmu Syar’i

1 komentar: