Selasa, 15 Mei 2018

Ramadhan dan Nabi Yusuf AS

Persiapkan hati, pikiran dan keseluruhan diri untuk menyambut Ramadhan

Perumpamaan Ramadhan (1)

*Ramadhan bagi sebelas bulan lainnya bagaikan Nabi Yusuf 'alaihis salam bagi sebelas saudaranya*

Sangat menarik, serta menjadi renungan kita untuk lebih mengenal Ramadhan, apa yang diutarakan oleh Ibnul Jauzi rahimahullah tentang perumpamaan Ramadhan yaitu seperti Nabi Yusuf 'alahis salam.

Seperti halnya Nabi Yusuf as adalah anak yang paling dicintai oleh Nabi Ya'qub as, begitu pula Ramadhan, bulan yang paling dicintai oleh Allah SWT.

Nabi Yusuf as memiliki sifat penyayang dan pemaaf kepada saudara-saudaranya meskipun telah banyak berbuat jahat padanya, menyiksanya dan melemparkannya ke sumur. Beliau mengatakan kepada saudara-saudaranya itu pada akhirnya, "Tidak ada cercaan terhadap kalian pada hari ini, semoga Allah mengampuni kalian dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang" (Yusuf: 92). Begitu pun Ramadhan, satu bulan yang penuh rahmat, ampunan, keberkahan, pahala berlipat ganda serta penyelamatan dari siksa neraka, yang membuat dosa-dosa pada sebelas bulan lainnya dapat diampuni.

Pada saat sebelas saudaranya itu datang di kala paceklik memohon bantuan pemenuhan kekurangannya dan penyelesaian masalahnya, maka Yusuf as menyambut kedatangannya, menjamunya, memberi makan saat mereka lapar, memenuhi kebutuhan dan kekurangannya, menambal kebolongannya, dan meringankan kesulitannya meskipun mereka dahulu telah berbuat salah. Bahkan "Yusuf as berkata kepada para pelayannya, "Masukkanlah barang-barang (penukar) mereka ke dalam karung-karungnya, agar mereka mengetahuinya apabila telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi" (Yusuf : 62). Begitulah Ramadhan mampu memberikan solusi bagi permasalahan di sebelas bulan lainnya, menambal kebolongan-kebolongannya berupa kekurangan ibadah dan ketergelinciran dalam dosa.

Nabi Ya'qub as meskipun bersama sebelas anak lainnya dalam waktu lama, tidak ada diantara baju mereka yang aromanya mampu menyembuhkan kebutaannya, tetapi aroma baju Nabi Yusuf as mampu mengembalikan kebutaannya bahkan lebih terang benderang. Seperti itulah Ramadhan, aromanya dan suasananya dapat menyembuhkan si pendosa meski dosanya berlumuran, asalkan dia mau menghirup dalam-dalam aromanya dengan tenggelam dalam ibadah, memohon ampunan, berdoa, membaca Al-Qur'an, bersama dengan orang-orang shaleh dengan syarat adanya keislaman dan keimanan, maka insya Allah ia akan diampuni dan dibuat melihat kembali mata hatinya yang sebelumnya buta, dan dapat melihat cahaya petunjuk dengan terang benderang.

Ya Allah, Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang, sampaikanlah kami pada Ramadhan untuk menjadi lebih baik, ampuni dan sayangilah kami bersamanya, jadikanlah ia sebagai solusi bagi permasalahan kami, dan jadikanlah aromanya dapat menyembuhkan penyakit hati kami. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.

Muhammad Atim

(Lihat kitab Bustanul Wa'izhin wa Riyadhus Sami'in, karya Ibnul Jauzi, hal.230-232)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar